Post by Fardhie Hantary on May 14, 2010 14:23:13 GMT -5
I am container nature and creature same like human and another creature. profession and my status that make me differ from the other but doesn't mean me can not see, speak and feel. If this human has known that my existence very worn out and weak because i too long have presented between universe group by, to run my profession that be task and my responsibility. If human can feel such as those which i feel how heavy and over a barrel at moment i am at confront with human importances not considering, i have also importance, i have also right and i also can give top priority right and my importance self as nature without having to considering another creature existence. But that must not i do because i have promised in my God's will self and to God that already to present me. “ If i do a certain change in my God's will as nature, so i also must considering human existence and another creature ”. What ever human realize the existence very depending with me, but my existence not influenced without human existence ”. Since yore i present without human existence at my side is unadjusted is other, permanent nature and i always walk appropriate my God's will. But final God is that already to hold me more opting i walk with human and another creature till in this time still to stay in my area. How at least human that and still to care with my existence without ever at realize it how depending human with me. Why does human not can use the surplus to a little just care with me and another creature, like me care with the existence and another creature existence, always use and Make use my existence by the importance. Sometimes i ask and Surprise to see human existence, why does so easy change and ignore the existence self as human, has where that surplus not ever i have, and i don't felt envious with that surplus, even that is me make a value to appreciate human as creature that has the surplus self. From formerly till in this time only capable see me from attitude and from my action. But only a little human that can listen my words and feel my presence at the alive civilization midst. There is no one capable human has counted truly how long my existence as nature till in this time still to be mysterious for all human. But i am not stop from activities as one of great world nature life bridge vast stretchess. I am permanent runs portions and my proportion without having to struggle and rue my God's will as nature, because with struggle and only increase will suffer and Load in myself really heavy and My load heavy there's nothing capable shoulder and replace it besides i. Last my words. " I hope also can learn from within postur and endure the God's will as human.
(INDONESIAN)
Aku adalah alam wadah dan makhluk sama seperti manusia dan makhluk lainnya. Profesi dan Statuskulah yang membuat aku berbeda dengan yang lainnya namun bukan berarti aku tidak bisa melihat, berbicara dan merasakan. Kalaulah manusia ini tau bahwa keberadaanku sudah sangat renta dan lemah sebab aku sudah terlalu lama berada diantara gugusan alam semesta demi,untuk menjalankan profesiku yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabku. Kalaulah manusia bisa merasakan seperti yang aku rasakan betapa berat dan tak berdayanya aku di saat aku di hadapkan dengan kepentingan-kepentingan manusia yang tidak mempertimbangkan, aku juga punya kepentingan, aku juga punya hak, aku juga bisa mengutamakan hak dan kepentinganku sendiri sebagai alam tanpa harus mempertimbangkan keberadaan makhluk lainnya, namun itu tidak bisa aku lakukan sebab aku sudah berjanji pada kodratku sendiri dan kepada Dia yang telah menghadirkanku. “Jika aku melakukan sesuatu perubahan pada kodratku sebagai alam, maka aku juga harus mempertimbangkan keberadaan manusia dan makhluk lainnya”. Pernahkah manusia menyadari keberadaannya sangat tergantung denganku? Namun keberadaanku takkan terpengaruh tanpa adanya manusia”. Dulupun aku berada tanpa adanya manusia di sisiku aku tetap alam dan aku senantiasa berjalan sesuai kodratku. Namun akhirnya Dia yang telah mengadakanku lebih memilih aku berjalan dengan manusia dan makhluk lainnya yang hingga sampai saat ini masih berada dalam wilayahku. Betapa sedikitnya manusia yang bisa dan masih peduli dengan keberadaanku tanpa pernah di sadarinya betapa tergantungnya manusia denganku. Mengapa manusia tidak bisa menggunakan kelebihannya untuk sedikit saja peduli denganku dan makhluk lainnya, seperti aku peduli dengan keberadaannya dan keberadaan makhluk lainnya, yang senantiasa menggunakan dan memanfaatkan keberadaanku demi kepentingannya. Terkadang aku bertanya dan merasa heran melihat keberadaan manusia, mengapa mudah sekali berubah dan mengabaikan keberadaannya sendiri sebagai manusia, yang memiliki kelebihan di mana kelebihan itu takkan pernah aku miliki, dan aku tidak merasa iri dengan kelebihan itu, bahkan itu aku jadikan sebuah nilai untuk menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihannya sendiri. Dari dulu hingga sampai saat ini manusia hanya mampu melihatku dari sikap dan dari tindakanku. Namun hanya sedikit manusia yang bisa mendengarkan kata-kataku dan merasakan kehadiranku di tengah-tengah peradaban kehidupannya. Takkan ada satu manusiapun yang mampu menghitung dengan benar berapa lama sudah keberadaanku sebagai alam yang hingga sampai saat ini masih menjadi misteri bagi semua manusia. Namun aku takkan berhenti dari aktifitasku sebagai salah satu penyambung kehidupan alam jagat raya yang luas nan membentang aku tetap menjalankan porsi dan proporsiku tanpa harus meronta dan menyesali kodratku sebagai alam, sebab dengan meronta dan rasa sesal hanya akan menambah derita dan beban pada diriku yang memang berat dan bobot bebanku takkan ada yang mampu memikul dan menggantikannya selain aku. Perkataanku yang terakhir. “ Aku harap munusia juga bisa belajar dariku dalam menyikapi dan menjalani kodratnya sebagai manusia.
Author by Fardhie.
twitter.com/fardhie
(INDONESIAN)
Aku adalah alam wadah dan makhluk sama seperti manusia dan makhluk lainnya. Profesi dan Statuskulah yang membuat aku berbeda dengan yang lainnya namun bukan berarti aku tidak bisa melihat, berbicara dan merasakan. Kalaulah manusia ini tau bahwa keberadaanku sudah sangat renta dan lemah sebab aku sudah terlalu lama berada diantara gugusan alam semesta demi,untuk menjalankan profesiku yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabku. Kalaulah manusia bisa merasakan seperti yang aku rasakan betapa berat dan tak berdayanya aku di saat aku di hadapkan dengan kepentingan-kepentingan manusia yang tidak mempertimbangkan, aku juga punya kepentingan, aku juga punya hak, aku juga bisa mengutamakan hak dan kepentinganku sendiri sebagai alam tanpa harus mempertimbangkan keberadaan makhluk lainnya, namun itu tidak bisa aku lakukan sebab aku sudah berjanji pada kodratku sendiri dan kepada Dia yang telah menghadirkanku. “Jika aku melakukan sesuatu perubahan pada kodratku sebagai alam, maka aku juga harus mempertimbangkan keberadaan manusia dan makhluk lainnya”. Pernahkah manusia menyadari keberadaannya sangat tergantung denganku? Namun keberadaanku takkan terpengaruh tanpa adanya manusia”. Dulupun aku berada tanpa adanya manusia di sisiku aku tetap alam dan aku senantiasa berjalan sesuai kodratku. Namun akhirnya Dia yang telah mengadakanku lebih memilih aku berjalan dengan manusia dan makhluk lainnya yang hingga sampai saat ini masih berada dalam wilayahku. Betapa sedikitnya manusia yang bisa dan masih peduli dengan keberadaanku tanpa pernah di sadarinya betapa tergantungnya manusia denganku. Mengapa manusia tidak bisa menggunakan kelebihannya untuk sedikit saja peduli denganku dan makhluk lainnya, seperti aku peduli dengan keberadaannya dan keberadaan makhluk lainnya, yang senantiasa menggunakan dan memanfaatkan keberadaanku demi kepentingannya. Terkadang aku bertanya dan merasa heran melihat keberadaan manusia, mengapa mudah sekali berubah dan mengabaikan keberadaannya sendiri sebagai manusia, yang memiliki kelebihan di mana kelebihan itu takkan pernah aku miliki, dan aku tidak merasa iri dengan kelebihan itu, bahkan itu aku jadikan sebuah nilai untuk menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihannya sendiri. Dari dulu hingga sampai saat ini manusia hanya mampu melihatku dari sikap dan dari tindakanku. Namun hanya sedikit manusia yang bisa mendengarkan kata-kataku dan merasakan kehadiranku di tengah-tengah peradaban kehidupannya. Takkan ada satu manusiapun yang mampu menghitung dengan benar berapa lama sudah keberadaanku sebagai alam yang hingga sampai saat ini masih menjadi misteri bagi semua manusia. Namun aku takkan berhenti dari aktifitasku sebagai salah satu penyambung kehidupan alam jagat raya yang luas nan membentang aku tetap menjalankan porsi dan proporsiku tanpa harus meronta dan menyesali kodratku sebagai alam, sebab dengan meronta dan rasa sesal hanya akan menambah derita dan beban pada diriku yang memang berat dan bobot bebanku takkan ada yang mampu memikul dan menggantikannya selain aku. Perkataanku yang terakhir. “ Aku harap munusia juga bisa belajar dariku dalam menyikapi dan menjalani kodratnya sebagai manusia.
Author by Fardhie.
twitter.com/fardhie